sumber berita Terima Kasih Daley Blind kepada Akademi Ajax : http://detik.feedsportal.com/c/33613/f/656101/s/499953fa/sc/3/l/0Lsport0Bdetik0N0Csepakbola0Cread0C20A150C0A90C0A60C0A0A30A580C30A110A920C720Cterima0Ekasih0Edaley0Eblind0Ekepada0Eakademi0Eajax/story01.htm
Amsterdam - Sebagai pesepakbola, Daley Blind dikenal sebagai tipe versatile alias serbabisa. Untuk ke-serbabisa-annya itu, Blind pun berterima kasih kepada akademi Ajax Amsterdam.
Dalam pengakuan Blind kepada MUTV, sistem di akademi Ajax telah mengajarkannya untuk bermain di berbagai posisi. 'Die Toekomst' atau 'The Future' adalah sebutan untuk akademi yang telah melahirkan banyak pemain hebat di masa lalu tersebut.
Pada praktiknya, akademi Ajax dilatih sama seperti tim utama. Mereka juga dilatih untuk beradaptasi dengan pola 4-3-3 agar kelak sudah terbiasa ketika sudah bermain untuk tim utama.
Di luar pola, akademi Ajax juga menekankan pentingnya positioning dan teknik --seperti kontrol bola dan operan-- dalam permainan. Para kadetnya dituntut untuk memiliki intelejensia lebih dalam memahami permainan. Oleh karenanya, tak heran jika muncul satu atau dua pemain yang bisa bermain di lebih dari satu posisi.
Blind, yang awalnya dikenal sebagai bek kiri, pernah bermain sebagai gelandang bertahan untuk United. Kini, di awal musim 2015/2016, putra dari pelatih tim nasional Belanda, Danny Blind, itu dimainkan sebagai bek tengah.
"Saya pernah bermain sebagai bek tengah di akademi Ajax," ujarnya.
"Saya senang karena akademi Ajax mengajari saya bermain di banyak posisi dan mengajari saya untuk terus berkembang, sampai akhirnya menjadi pemain seperti sekarang ini," lanjutnya.Next
Nuhun for visit Terima Kasih Daley Blind kepada Akademi Ajax
Dalam pengakuan Blind kepada MUTV, sistem di akademi Ajax telah mengajarkannya untuk bermain di berbagai posisi. 'Die Toekomst' atau 'The Future' adalah sebutan untuk akademi yang telah melahirkan banyak pemain hebat di masa lalu tersebut.
Pada praktiknya, akademi Ajax dilatih sama seperti tim utama. Mereka juga dilatih untuk beradaptasi dengan pola 4-3-3 agar kelak sudah terbiasa ketika sudah bermain untuk tim utama.
Di luar pola, akademi Ajax juga menekankan pentingnya positioning dan teknik --seperti kontrol bola dan operan-- dalam permainan. Para kadetnya dituntut untuk memiliki intelejensia lebih dalam memahami permainan. Oleh karenanya, tak heran jika muncul satu atau dua pemain yang bisa bermain di lebih dari satu posisi.
Blind, yang awalnya dikenal sebagai bek kiri, pernah bermain sebagai gelandang bertahan untuk United. Kini, di awal musim 2015/2016, putra dari pelatih tim nasional Belanda, Danny Blind, itu dimainkan sebagai bek tengah.
"Saya pernah bermain sebagai bek tengah di akademi Ajax," ujarnya.
"Saya senang karena akademi Ajax mengajari saya bermain di banyak posisi dan mengajari saya untuk terus berkembang, sampai akhirnya menjadi pemain seperti sekarang ini," lanjutnya.Next
Tidak ada komentar:
Posting Komentar